
Menjadi seseorang yang baik itu mudah, namun tidak dengan bermanfaat adalah satu hal yang perlu untuk diperjuangkan banyak dari kita memandang baik dan bermanfaat itu sama, namun dua hal ini memiliki konteks yang sangat berbeda
KH. Sahal Mahfudz mengatakan
“Jikalau engkau ingin terlihat baik, cukup berdiam dirilah dirumah maka engkau akan terlihat baik, jikalau engkau ingin menjadi orang yang bermanfaat maka keluar dan bergeraklah, meski banyak rintangan yang menghalangi, meski banyak godaan, banyak caci makian teruslah bergerak dan berjuang”
Ketika Rasulullah menikahi Dewi Khodijah dan memulai untuk memperluas usahanya banyak umat yang menyukainya, semua memuja muji Rasulullah jelas karena Akhlaknya yang baik, bahkan Rasulullah suka menolong orang yang sedang dilanda kesusahan, segala sifat baik menempel pada diri Rasulullah SAW. Setelah mencapai pada umur yang ke 40 tahun Kanjeng Nabi mendapatkan wahyu pertama kali, mendapatkan SK kenabian dari Allah SWT dan memulai berjuang mensyiarkan Agama Islam, Mengajak Kaum Kafir Quraisy untuk meninggalkan berhala untuk beribadah kepada
Allah SWT, pada saat itulah banyak orang-orang yang awalnya memuja dan memuji berubah menjadi membenci, mulai saat itulah yang dulunya mencintai berubah mencaci maki Rasulullah SAW, ini adalah bentuk gambaran baik dan resiko perjuangan.
- Belajar menjadi pribadi yang baik
- Makna Pesan KH. Sahal Mahhfudz
1. Belajar menjadi pribadi yang baik
Seburuk apapun dalam kelakuan sikap sifat seseorang dalam hati kecilnya ingin menjadi seseorang yang baik, terlebih ingin menebarkan manfaat kepada orang lain, namun memiliki niat tujuan yang baik tidak semudah seperti apa yang kita bayangkan, bahkan banyak juga yang merasa kebingungan untuk memulai dari mana, demi merubah jalan hidup ke sisi yang benar.
Sebenarnya jika ingin merubah hidupmu menjadi lebih baik, tidak harus memulai dari hal-hal yang besar yang sulit untuk dilakukan, justru dari yang terkecil dan memulai untuk membiasakannya, pasti akan berpengaruh dalam kehidupan sehari-seharimu misalnya :
A. Tersenyum ketika bertemu seseorang
Apakah tersenyum memerlukan tenaga yang besar, dari hal simple seperti ini akan membawa energi positif kedalam kehidupan sehari-harimu, setidaknya orang lain akan membalas senyumanmu, dan akan menjadi sebuah kebiasaan ketika bertemu seseorang yang sama, lalu akan terjalin sebuah hubungan saling sapa walaupun hanya ketika berada dijalan. tentu saja alam bawah sadar kita mengubah hari dan suasanamu yang buruk, menjadi lebih baik dan tercerahkan, oleh karena itu sebelum memulai hal-hal yang besar, lakukan perubahan hidup mu dari yang terkecil.
B. Memiliki pikiran positif
Setelah menebar senyuman, memiliki pikiran positif yaitu tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Karena satu hal ini menjadikan pikiran awal untuk menyalahkan bahkan tak jarang menjadi sebuah alasan untuk memulai membenci orang lain, dan memulai sebuah pertikaian yang tidak di inginkan, maka hindarilah berpikiran negatif dan memulai untuk berpikir positif.
C. Menjaga segala ucapan
Pentingnya menjaga segala ucapan adalah satu karakter yang memang harus diterapkan dalam keseharian, ada peribahasa mulutmu harimaumu, begitu pentingnya sikap ini karena menentukan karakter dimata orang lain termaktub di Syair yang indah karangan As-syaikh Az-zarnuji didalam
kitabnya Ta’lim Muta’alaim :
فَعَثْرَتُهُ مِنْ فِيْــــهِ تَرْمِىْ بِرَأْسِـهِ ۞ وَعَثْرَتُهُ بِالرِّجْلِ تَبْرَى عَلَى الْمَهْلِ
DENE MLESETE LISAN NEKAKKE BALANG ENDAS * DENE MLESETE SIKIL SUWE SUWE BISO WARAS
“Pemuda bisa mati sebab tergelincir lisannya (salah bicara), tapi tidak mati karena tergelincir kakinya (jatuh), sebab tergelincirnya mulut bisa melenyapkan kepalanya sementara tergelincirnya kaki sembuh sebentar kemudian”
Salah satu tanda orang itu tergolong orang yang baik adalah ketika berbicara mengucapkan kata-kata yang baik, dan meninggalkan hal-hal yang dapat merugikan misalnya berkomentar negatif, bahkan tak jarang membicarakan orang lain tanpa tabayun atau mencari validasi tanpa dasar.
D. Tidak berkhianat atau jujur
Karakter jujur adalah bentuk prinsip tegas kepada diri sendiri, jika ingin menjadi pribadi yang baik, memang harus berusaha menerapkan kata jujur walaupun memang keadaan itu pahit, tapi pada kenyataannya ini adalah bentuk untuk menghargai diri sendiri. Sesungguhnya kebohongan itu sendiri jalan menuju kehancuran, karena pada dasarnya akan membuat orang-orang yang awal mulanya percaya perlahan akan mulai pudar rasa kepercayaanya jika sering berbohong, karena fakta itu sendiri yang akan terkuak, sepintar-pintarnya bangkai disembunyikan pasti akan ber bau, seperti itulah kebohongan.
2. Makna Pesan KH. Sahal Mahhfudz
“Jikalau engkau ingin terlihat baik, cukup berdiam dirilah dirumah maka engkau akan terlihat baik, jikalau engkau ingin menjadi orang yang bermanfaat maka keluar dan bergeraklah, meski banyak rintangan yang menghalangi, meski banyak godaan, banyak caci makian teruslah bergerak dan berjuang”
Faktanya manusia tidak bisa lepas dari kegiatan sosial, namun pola pikir yang memang harus dibangun sedemikian rupa yaitu terlihat baik saja mudah, karena satu hal yang sulit yaitu bermanfaat kepada sesama, apa sih bermanfaat itu ?
bermanfaat adalah satu sikap yang memang harus dikembangkan, karena melalui proses komunikasi dan bentuk kegiatan antar sesama mahluk hidup misalnya gotong royong kerja bakti dan saling membantu, menjadi baik saja bukanlah hal yang cukup, lalu bagaimana menciptakan diri ini agar bermanfaat kepada sesama?
A. Melalui Ilmu
Ilmu adalah satu hal yang membedakan kita dengan hewan, manusia diberikan akal agar berpikir yaitu membedakan suatu perkara yang baik dan buruk, sedang ilmu itu sendiri sebuah anugrah yang di berikan Allah SWT kepada manusia, agar bermanfaat ilmu itu seharusnya di sebar luaskan melalui cara mengajarkannya ataumelatihnya hingga menjadi pribadi lebih baik dari sebelumnya.
Ilmu itu sendiri tidak ada batasanya, bahkan pemberdayaan ilmu banyak sekali macamnya, ada ilmu sosial, ilmu ketrampilan hidup, ilmu pengetahuan, dan ilmu agama.
B. Menggunakan harta
Harta juga termasuk anugrah dari Allah SWT, kita manfaatkan kepada orang-orang yang sedang membutuhkan, terlebih kepad fakir miskin dan anak yatim, atau yang wajibnya yaitu zakat mal yaitu zakat harta yang telah mencapai nishab dan haulnya, ada pula infaq jariyah untuk pembangunan masjid dan pondok pesantren.
C. Waktu dan tenaga
Ketika dua hal diatas pribadi kita belum bisa untuk mengamalkannya mungkin ini bisa jadi jawaban bagi kita untuk bermanfaat kepada sesama yaitu mendengar keluhan orang lain mencari solusi atas keluhan yang dialami orang lain, atau memberikan jalan agar melakukan sesuatu, dan membantunya menyelesaikan masalahnya selagi masih mampu tenaga pikiran dan waktunya.