
Sedoyosantri.com – sudah beberapa tahun setelah sepeninggal Almaghfurlah KH. Maimoen Zubair, namun dawuh-dawuhnya masih abadi terekam dimemori kita, bahkan jadi pegangan hidup untuk santri dan pengaggumnya.
Diantaranya dawuhnya seperti ini
Berpuasalah pada tanggal 1 sampai 10 bulan rajab, kalau gak mampu 10 hari tanggal 1 atau 10 nya karena pada malam tersebut diturunkannya Nur Nabi Muhammad Saw pada rahim Sayyidah Aminah. Dawuh Mbah Moen
Jelas sekali Mbah Moen ngendikan pada saat 1 – 10 rajab, adalah waktu dimana cahaya kenabian diturunkan pada rahim ibu Rasulullah Muhammad SAW, yang dimana membawa risalah, dan nikmat terbesar dari segala isi dunia ini, yaitu memeluk agama islam.
Lalu Mbah Moen juga dawuh
Ini bulan rajab muliakanlah, yang belum berpuasa, ya harus berpuasa besok! Barangsiapa, yang berpuasa dibulan rajab walaupun hanya satu hari, dijanjikan untuk masuk surga?!, itu adalah bentuk kemuliaan bulan rajab.
“Man shoma yauman min rajaba saqohu Allaha syarooban ahlaa minal ‘asali wa abyadho minal labani wa adyaba minal miski”
Dijelaskan yang mau berpuasa walaupun hanya satu hari dibulan rajab, maka kelak Allah akan memberikan minuman, berupa minuman yang jauh lebih manis daripada madu, lebih putih daripada air susu, dan lebih wangi daripada minyak misik. Ini yang disebut minuman dari surga.
Diatas adalah salah satu fadhilah mau berpuasa ketika bulan rajab, dan menjadi tolak ukur seseorang baik baik atau tidaknya seseorang.
Tidak hanya itu saja, namun berpuasa di bulan rajab, membukakan pintu-pintu surga, sekaligus menutup pintu-pintu neraka. Jelas banyak sekali fadhilah berpuasa yaitu sebagai jalan untuk memperbaiki akhlak, melatih diri untuk jadi lebih sabar dan mengajarkan diri ini untuk lebih taat.
Lalu amalan apa lagi yang dilakukan ketika bulan rajab?
Memperbanyak doa, dalam kitab Fadhail Al-Auqat, Imam Baihaqi menyampaikan sebuah riwayat yang menunjukkan bahwa Nabi Muhammad saw selalu memanjatkan doa saat memasuki bulan Rajab, berikut hadits yang menjelaskan doa yang rutin dibaca Nabi Muhammad setiap memasuki bulan Rajab:
أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، أَخْبَرَنَا أَبُو بَكْرٍ مُحَمَّدُ بْنُ الْمُؤَمَّلِ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْفَضْلُ بْنُ مُحَمَّدٍ الشَّعْرَانِيُّ، قَالَ: حَدَّثَنَا الْقَوَارِيرِيُّ , قَالَ: حَدَّثَنَا زَائِدَةُ، حَدَّثَنَا زِيَادٌ النُّمَيْرِيُّ، عَنْ أَنَسٍ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ رَجَبٌ قَالَ: «اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ»
Artinya: “Telah mengabarkan kepada kami Abu Abdillah al-Hafidz, telah mengabarkan kepada kami Abu Bakar Muhammad bin al-Mu’ammil, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Fadl bin Muhammad al-Sya’rani, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami al-Qawariri, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Zaidah, ia berkata: Telah menceritakan kepada kami Ziyad al-Numairi, dari Anas, ia berkata: Adalah Rasulullah SAW jika memasuki bulan Rajab, beliau berdoa: “Allâhumma bâriklanâ fî rajaba wa sya’bâna wa ballighnâ ramadhâna,”.
Sering terdengar di telinga kita doa tersebut, ketika memasuki bulan rajab, tentu saja sebagai wasilah, agar mendapatkan berkah atas kedatangan bulan yang mulia ini, semoga dipertemukan oleh kehadiran bulan ramadhan.